Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
OOTD Zohran Mamdani.
OOTD Zohran Mamdani. (instagram.com/zohrankmamdani)

Jakarta, IDN Times - Kemenangan bersejarah Zohran Mamdani sebagai Wali Kota Muslim dan Asia Selatan pertama New York City justru memicu badai politik di Washington. Politikus muda Partai Demokrat Sosialis dari New York ini dikenal vokal memperjuangkan kesejahteraan masyarakat kelas pekerja khususnya untuk Gen Z.

Menariknya, sejumlah gagasan yang ia dorong di New York ternyata memiliki kemiripan dengan berbagai kebijakan yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia.

Lantas apa saja kebijakan yang dijanjikan Zohran saat kampanye?

1. Bantu warga memiliki hunian yang layak

OOTD Zohran Mamdani. (instagram.com/zohrankmamdani)

Dilansir dari www.zohranfornyc.com, salah satu program unggulan Zohran Mamdani adalah pembekuan biaya sewa bagi penyewa apartemen. Ia menilai tingginya harga sewa membuat banyak warga New York kehilangan akses terhadap tempat tinggal yang layak. Oleh karena itu, pemerintah diminta turun tangan untuk membatasi kenaikan harga sewa dan melindungi hak penyewa.

Sebagai wali kota, Mamdani berjanji melipatgandakan pembangunan rumah terjangkau permanen hingga tiga kali lipat, seluruhnya dibangun oleh serikat pekerja dan termasuk dalam sistem rent-stabilized. Ia menargetkan pembangunan 200 ribu unit baru dalam 10 tahun ke depan. Proyek yang 100 persenberfokus pada hunian terjangkau akan dipercepat proses perizinannya, tanpa penundaan birokratis. Ia juga akan memperkuat staf di lembaga perumahan kota agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.

Untuk memastikan ketersediaan hunian jangka panjang, Mamdani akan meluncurkan Rencana Komprehensif Kota New York yang memadukan visi keterjangkauan, keadilan sosial, dan pertumbuhan berkelanjutan. Melalui perencanaan ini, kota dapat menghapus warisan diskriminasi rasial dalam kebijakan tata ruang, meningkatkan kepadatan hunian di sekitar transportasi publik, menghapus kewajiban pembangunan lahan parkir, serta merancang masa depan kota secara proaktif.

Kebijakan ini mengingatkan pada program subsidi perumahan yang selama ini dijalankan Pemerintah Indonesia untuk membantu masyarakat, termasuk generasi muda, yang berpenghasilan rendah agar lebih mudah memiliki rumah.

Beberapa program tersebut antara lain KPR Sejahtera FLPP, Program 3 Juta Rumah, dan kelanjutan dari Program Sejuta Rumah. Program-program ini menawarkan berbagai bentuk bantuan, seperti KPR bersubsidi, subsidi bunga, bantuan uang muka, serta penyediaan rumah melalui Rusunawa (Rumah Susun Sewa) dan Rusunami adalah singkatan dari Rumah Susun Sederhana Milik.

2. Transportasi publik yang layak dan efisien

Zohran Mamdani, Wali Kota New York Baru Sebagai Muslim Pertama. (x.com/globeeyenews).

Lebih lanjut, Zohran Mamdani mendorong adanya bus gratis dan percepatan layanan (fast, fare-free buses), sekaligus memperkuat jaringan transportasi publik. Ia menekankan transportasi publik seharusnya andal, aman, dan dapat diakses semua kalangan. Saat ini, sekitar satu dari lima warga kesulitan membayar tarif yang terus meningkat.

Menurutnya, bus gratis dan cepat tidak hanya akan membuat transportasi lebih efisien dan mudah dijangkau, tetapi juga meningkatkan keselamatan bagi penumpang dan pengemudi, sekaligus menciptakan layanan kelas dunia yang layak bagi warga New York.

Semangat serupa juga terlihat di Indonesia, melalui kebijakan transportasi publik yang terjangkau, seperti TransJakarta dengan tarif Rp3.500, serta pengembangan sistem Bus Rapid Transit (BRT) dan angkutan gratis bagi pelajar di sejumlah kota.

3. Stabilkan harga bahan pokok

OOTD Zohran Mamdani. (instagram.com/zohrankmamdani)

Gagasan lain yang tak kalah menarik dari Zohran Mamdani adalah rencana pembangunan toko grosir milik pemerintah kota untuk menekan harga kebutuhan pokok. Berdasarkan data, hampir sembilan dari sepuluh warga menyatakan bahwa biaya belanja meningkat lebih cepat dibandingkan pendapatan mereka, sementara hanya kelompok terkaya yang relatif tidak merasakannya.

Sebagai wali kota, Mamdani berencana membangun jaringan toko kelontong milik pemerintah kota yang fokus menjaga harga tetap rendah, bukan mencari keuntungan. Karena tidak perlu membayar sewa atau pajak properti, toko-toko ini dapat menekan biaya operasional dan menyalurkan penghematan langsung kepada konsumen.

Toko-toko tersebut akan beroperasi dengan sistem pembelian grosir, memiliki gudang dan distribusi terpusat, serta bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menentukan produk yang dijual. Menurut Mamdani, jika kota selama ini sudah menghabiskan jutaan dolar untuk mensubsidi toko kelontong swasta yang bahkan tidak wajib menerima SNAP/WIC, dana publik tersebut akan lebih efektif dialihkan untuk menciptakan opsi publik yang nyata bagi warga.

Program ini sangat mirip dengan program pemerintah Indonesia melalui operasi pasar dan program stabilisasi harga pangan yang dilakukan oleh Bulog maupun pemerintah daerah di Indonesia. Tujuannya sama: memastikan masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga yang wajar.

4. Perkuat pengawasan terhadap pemilik properti

Penyaluran rumah subsidi, Selasa (6/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Tak berhenti di situ, Zohran juga mengusulkan agar pemerintah memperkuat pengawasan terhadap pemilik properti dan bahkan mengambil alih gedung yang terbengkalai demi kepentingan publik. Di Indonesia, konsep serupa dapat ditemukan dalam upaya optimalisasi aset negara dan penertiban lahan terlantar yang kini menjadi fokus Kementerian ATR/BPN.

Meski konteks sosial dan ekonomi antara New York dan Indonesia berbeda jauh, gagasan-gagasan Zohran Mamdani menunjukkan adanya keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan adalah nilai universal. Di kedua negara, arah kebijakan publik mulai berfokus pada bagaimana negara hadir lebih kuat untuk melindungi masyarakat dari tekanan ekonomi pasar bebas.

Editorial Team