Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Tekanan datang dari Bank Sentral AS, mayoritas pejabat The Fed menunjukkan sikap hawkish.

  • Rupiah melemah terbatas berkat sinyal dovish, perbedaan pandangan para pejabat The Fed.

  • Dalam 52 minggu terakhir, rupiah bergerak dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan Kamis (21/8/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.288 per dolar AS, melemah 16,50 poin atau setara 0,10 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.271,50 per dolar AS.

1. Tekanan datang dari Bank Sentral AS

Pengamat pasar uang Lukman Leong menilai pelemahan rupiah kali ini tidak terlepas dari sentimen risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Dia menjelaskan, mayoritas pejabat bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) masih menunjukkan sikap hawkish atau condong ke arah pengetatan kebijakan moneter, yang menekan mata uang negara berkembang seperti rupiah.

"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS setelah risalah FOMC dimana pejabat The Fed pada umumnya masih menunjukkan sikap hawkish," katanya.

2. Rupiah melemah terbatas berkat sinyal dovish

Meski begitu, Lukman menyebut pelemahan rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam cenderung terbatas. Sebab, ada perbedaan pandangan di antara para pejabat The Fed. Menurutnya, hal itu mengindikasikan tekanan dovish atau kecenderungan ke arah pelonggaran kebijakan moneter mulai menguat, sehingga peluang pemangkasan suku bunga pada September masih terbuka lebar.

"Perbedaan pendapat dari dua gubernur menunjukkan meningkatnya tekanan dovish, yang mensinyalkan potensi pemangkasan di bulan September masih sangat terbuka," paparnya.

3. Pergerakan rupiah dalam setahun terakhir

Dalam 52 minggu terakhir, rupiah bergerak dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS. Data tersebut menunjukkan bahwa rupiah masih berada di jalur fluktuatif sepanjang setahun terakhir.

Editorial Team