Dolar Kian Menguat, Emas Berjangka Turun Tajam Ditinggal Investor

Jakarta, IDN Times - Harga emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Emas berjangka merugi selama tiga hari berturut-turut imbas tertekan penguatan dolar AS. Investor masih menunggu tanggapan lebih lanjut dari bank-bank sentral utama di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, anjlok 39,2 dolar AS atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 1.868,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (22/9/2020), emas berjangka terpangkas tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.907,60 dolar AS.
1. Emas berjangka turun 2,62 persen
Emas berjangka juga turun tajam 51,5 dolar AS atau 2,62 persen menjadi 1.910,60 dolar AS pada Senin (21/9/2020), setelah terangkat 12,2 dolar AS atau 0,63 persen menjadi 1.962,10 dolar AS pada akhir pekan lalu (18/9/2020), dan jatuh 20,6 dolar AS atau 1,05 persen menjadi 1.949,9 dolar AS pada Kamis (17/9/2020).
"Emas saat ini mengambil isyarat dari dolar, dan kekuatan dolar terus membebani emas. Kami dapat memperkirakan pengujian ulang posisi terendah dari awal Agustus, level dukungan teknis berikutnya setelah itu adalah sekitar 1.840 dolar AS per ons, namun harga mendekati wilayah oversold," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper seperti dilansir dari ANTARA.