Ilustrasi perumahan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Baik Kartika, Fakhri, dan Irvan sepakat bahwa ketertarikan membeli rumah selama pandemik COVID-19 lewat program DP 0 persen dan bebas PPn 100 harus diimbangi dengan mudahnya syarat dan ketentuan yang berlaku.
Lokasi menjadi syarat utama bagi Kartika ketika mencari rumah. Namun, sayangnya selama pengalamannya berburu rumah, dia masih belum menemukan hunian di dekat ibu kota Jakarta yang menerapkan program DP 0 tersebut.
"Seperti gue cari rumah di Jakarta, tetapi DP 0 persen cuma bisa di Bojonggede (Kabupaten Bogor), ya jadinya nggak menarik buat gue. Kalau DP 0 persen applicable untuk semua rumah, menurut gue sih akan menarik banget ya," terangnya.
Hal sama disampaikan Irvan. Dia mengaku enggan untuk membeli rumah lewat program DP 0 persen jika lokasinya cenderung di daerah yang masih dalam tahap pengembangan.
"Saya nggak akan maksa beli rumah baik cash, KPR DP 0 peren di daerah 'terpencil' dalam definisi saya walaupun misalnya saya punya uang saat ini karena kesehatan dan waktu itu sangat berharga buat saya," imbuh dia.
Sementara itu, Fakhri menilai syarat administrasi yang mudah ketika mengurus ke pengembang dan atau bank menjadi hal menarik lainnya bagi dia untuk bisa memanfaatkan program DP 0 persen tersebut.
"Untuk mau beli sekarang atau nggak, ya kalau memang syaratnya mudah dan administrasinya gampang diurus kenapa nggak?" ucapnya.