Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah gencar mendukung pelaku usaha di berbagai kelas untuk melakukan digitalisasi atau mengingtegrasikan lini usahanya dengan perangkat digital. Hal itu tidak lepas dari potensi ekonomi digital RI yang bisa mencapai 760 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2030.
Sejalan dengan itu, ekonomi digital Indonesia menyumbang 40 persen dari pasar Asia Tenggara. Potensi ekonomi digital juga bisa dilihat melalui jumlah perusahaan rintisan atau startup di Indonesia yang mencapai lebih dari 2.500 pada 2024.
Indonesia kemudian didapuk sebagai negara dengan startup terbanyak di dunia setelah AS, India, Inggris, Kanada, dan Australia. Tak heran jika kondisi tersebut membuat dua perusahaan teknologi asal Taiwan, Acroparts Technology dan Keewing-ID Industrial pun kepincut dengan peluang bisnis di Indonesia.
"Indonesia merupakan salah satu pasar industri dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, dengan investasi besar di sektor manufaktur dan infrastruktur digital. Kami juga melihat ada permintaan yang terus tumbuh pada sektor otomatisasi pabrik, smart system, dan transformasi digital,” kata General Manager Keewing-ID Industrial, Sky Lin dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Rabu (4/6/2025).