Jakarta, IDN Times- Masa panen garam dibayangi kekhawatiran akibat harga komoditasnya terjun bebas. Petani di sejumlah daerah, seperti di Cirebon dan Indramayu, mengeluh lantaran harga garam anjlok hingga Rp300 per kilogram. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, setiap satu kilogram garam bisa dihargai sekitar Rp1.000-Rp2.000.
Keluh kesah petani garam kian menjadi-jadi akibat penyerapan pascapanen yang tidak optimal. Mereka gelisah bila perusahaan-perusahaan besar memenuhi kebutuhan garamnya dari kuota impor, bukan dari garam rakyat.
Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menuding kebocoran kuota impor garam sebagai penyebabnya.
"Persoalan harga jatuh itu adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya. Kalau diatur impornya di bawah 3 juta ton kayak tempo hari, harga di petani masih bisa Rp2.000, Rp1.500. persaoalannya impor terlalu banyak,” kata Susi di kantornya pada Kamis, 4 Juli lalu.