ilustrasi kalkulasi cicilan KPR (freepik.com/xb100)
Kemudian, pada kuartal III, modal utama pembangunan properti residensial berasal dari sumber nonperbankan yakni dana internal dengan pangsa sebesar 73,46 persen.
Alternatif pembiayaan lain yang menjadi preferensi pengembang untuk pembangunan rumah primer bersumber dari pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen, dengan pangsa masing-masing 16,01 persen dan 7,04 persen dari total modal.
Skema pembiayaan yang dipilih dalam pemberian rumah primer adalah KPR dengan pangsa 75,50 persen dari total pembiayaan. Kemudian diikuti tunai bertahap sebesar 17,77 persen dan tunai sebesar 6,73 persen.
"Pada kuartal III 2023, total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan tumbuh sebesar 12,32 persen (yoy), meningkat dari 10,54 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya. Secara kuartal , penyaluran KPR dan KPA juga mengalami kenaikan dari 2,44 persen (qtq) pada kuartal II 2023 menjadi 4,93 persen (qtq) pada kuartal III 2023," ungkap Erwin.
Sementara itu, total pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di kuartal III sebesar Rp7,779 triliun, atau meningkat 28,45 persen (yoy).