Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah tengah dalam tren pelemahan pada Agustus 2020. Per 18 Agustus 2020 rupiah terkoreksi 1,65 persen secara point to point atau 1,04 persen secara rerata dibandingkan dengan level Juli 2020, dan secara year to date melemah 6,48 persen.
Menurut dia pelemahan dipicu kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemik COVID-19, prospek pemulihan ekonomi global, dan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global akibat kenaikan tensi geopolitik AS–Tiongkok.
"Rupiah kembali mendapat tekanan yang per 18 Agustus 2020 mencatat depresiasi 1,65 persen secara point to point atau 1,04 persen secara rerata dibandingkan dengan level Juli 2020. Dibandingkan dengan level akhir 2019, Rupiah terdepresiasi 6,48 persen secara year to date," kata Perry di Jakarta, Rabu (19/8/2020).