Efek The Fed, Rupiah Menguat ke Level Rp15.634 per Dolar AS

Intinya sih...
- Rupiah menguat 105,50 poin atau 0,67 persen dibandingkan penutupan kemarin
- Pergerakan mata uang di Asia mayoritas menguat, termasuk ringgit Malaysia, bath Thailand, dolar Taiwan, yuan China, peso Filipina, dan won Korea
- Pengamat pasar uang memproyeksikan rupiah akan menguat seharian seiring pelemahan dolar AS setelah The Fed memotong suku bunga sebesar 25bps
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada pembukaan perdagangan, Jumat (8/11/2024) pagi. Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.634,5 per dolar AS
Seperti dikutip Bloomberg, rupiah menguat 105,50 poin atau 0,67 persen, dibandingkan penutupan kemarin.
1. Mata uang di kawasan ASEAN kompak menguat
Hingga pukul 09.15 WIB, pergerakan mata uang di Asia mayoritas menguat. Di mana ringgit Malaysia menguat 0,47 persen, bath Thailand menguat 0,07 persen.
Selanjutnya, dolar Taiwan menguat 0,25 persen, yuan China menguat 0,01 persen. Peso Filipina menguat 0,51 persen. Won Korea menguat 0,11 persen.
2. Rupiah bakal menguat seharian
Pengamat pasar uang, Lukman Leong, memproyeksi rupiah akan menguat seharian seiring pelemahan dolar AS.
Hal ini didukung setelah The Fed memberikan pernyataan dovish dalam pertemuan FOMC dan memangkas suku bunga sebesar 25bps.
"Setelah itu, The Fed menyatakan inflasi sudah tidak jauh dari target dan tekanan dari sektor tenaga kerja sudah mulai mereda. The Fed juga menambahkan, pilpres tidak akan mempengaruhi kebijakan mereka di kisaran Rp15.600- Rp15.750 per dolar AS," jelasnya.
3. Efek The Fed pangkas suku bunga, rupiah menguat
Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston menjelaskan, efek positif dari pemangkasan suku bunga acuan AS dinihari tadi yakni membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS untuk sementara.
"Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, juga masih membuka peluang pemangkasan suku bunga ke depannya bila data tenaga kerja terlihat memburuk dan inflasi menurun," ungkapnya.
Di sisi lain, pasar juga masih mewaspadai kebijakan Trump ke depan yang bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan.
"Sehingga bisa jadi rupiah masih bertahan di atas Rp15.000 hingga akhir tahun. Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15 680, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.780 per dolar AS," ungkapnya.