Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston menjelaskan, efek positif dari pemangkasan suku bunga acuan AS dinihari tadi yakni membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS untuk sementara.
"Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, juga masih membuka peluang pemangkasan suku bunga ke depannya bila data tenaga kerja terlihat memburuk dan inflasi menurun," ungkapnya.
Di sisi lain, pasar juga masih mewaspadai kebijakan Trump ke depan yang bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan.
"Sehingga bisa jadi rupiah masih bertahan di atas Rp15.000 hingga akhir tahun. Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15 680, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.780 per dolar AS," ungkapnya.