Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (Tangkapan layar YouTube Bio Farma)

Jakarta, IDN Times - Hasil analisis vaksin CoronaVac dari uji klinis di Bandung, Jawa Barat menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan hasil uji klinis di Turki sebesar 91,25 persen dan Brasil yang belakangan merevisi angka efikasi menjadi 78 persen.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan tingkat efikasi vaksin COVID-19 tidak bisa dibandingkan dengan angka. Menurut dia, ada beberapa faktor yang menentukan efikasi vaksin COVID-19 di antaranya melalui pemilihan subjek.

"Banyak faktor yang menentukan seperti pemilihan subjek, jumlah subjek, disiplin subjek, dan lain-lain," katanya kepada IDN Times, Senin (11/1/2020).

1. Subjek vaksin asal Sinovac di Indonesia tidak sebanyak di Brasil dan Turki

Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt

Honesti melanjutkan, subjek atau relawan yang mengikuti proses uji klinis CoronaVac di Indonesia tidak sebanyak di Brasil dan di Turki. Sehingga menurut dia, kondisi tersebut tidak bisa dibandingkan

Terdapat sebanyak 1.620 relawan yang mengikuti uji klinis fase tiga dari vaksin dari Sinovac, CoronaVac yang dilakukan tim daei Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Sebagai perbandingan, Uluji klinis di Brasil melibatkan 13 ribu relawan. Sedangkan di Turki melibatkan lebih dari tujuh ribu relawan. Namun, hasil sementara yang diumumkan pada Kamis kemarin diambil dari data terhadap 1.322 relawan saja. 

2. Ada efek samping setelah vaksinasi dilakukan

Editorial Team

Tonton lebih seru di