Jakarta, IDN Times - Ekonom menilai kondisi manufaktur Indonesia tidak mengalami fase deindustrialisasi. Hal ini tercermin dari data yang dirilis S&P Global yang menunjukkan manufaktur Indonesia atau Purchasing Manufcaturing Index (PMI) masih terus di laju ekspansif, level 52,7.
Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia, Kiki Verico, mengatakan, Indonesia tidak ada pada fase deindustrialisasi.
“Indonesia saat ini tidak bisa disebut deindustrialisasi. Deindustrialisasi itu dialami oleh negara yang sudah mencapai tahap advanced manufacturing atau maju manufakturnya, lalu menurun (sunset) dan mulai digantikan negara lain yang manufakturnya baru take-off (sunrise). Negara industri maju itu lalu bergeser backbone ekonominya dari industri manufaktur ke sektor jasa,” ucap Kiki, Jumat (29/3/2024).