Ilustrasi pekerja atau buruh pabrik. (IDN Times/Zainul Arifin)
Dalam jangka pendek, kata Chatib, pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk mengatasi COVID-19 terutama pada rumah sakit dan tenaga medis. Kebijakan social distancing memang baik, namun tidak semua orang bisa menerapkan work from home atau kerja dari rumah.
"Industri manufaktur gak bisa WFH, misal pekerja pabrik. Bikin baju kan gak bisa online. Pasti akan ada sektor-sektor yang kena, imbasnya akan layoff," kata Chatib.
Agar para pekerja bisa bertahan, lanjutnya, pemerintah harus memberikan bantuan langsung tunai atau cash transfer. Kemudian, ada sosial proteksi seperti social distancing. Langkah terakhir adalah memberikan relaksasi agar perusahaan tidak terbebani kredit.
"Pemerintah harus fokus ke tiga itu, baru dorong agar ekonomi bisa pulih," katanya.