Jakarta, IDN Times - Kendati disebut-sebut sukses mengatasi pandemik COVID-19, namun perekonomian Singapura tak luput dari resesi. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) pada Selasa (14/7/2020), Negeri Singa secara teknis resmi memasuki resesi ekonomi. Harian Mainichi Shimbun Jepang menyebut pertumbuhan GDP di dua kuartal terus mengalami angka negatif.
Institusi itu menyebut ekonomi Singapura terkoreksi per tahun (YoY) 12,6 persen memasuki kuartal kedua tahun 2020. Padahal, di kuartal pertama, perekonomian Singapura sudah mengalami penurunan 0,3 persen.
MTI mengatakan GDP di kuartal pertama mengalami angka negatif karena pemerintah menerapkan semi lockdown yang disebut "Circuit Breaker."
Kebijakan itu berlaku mulai dari 7 April hingga 1 Juni 2020 lalu yang bertujuan untuk mencegah penyebaran pandemik COVID-19. Selain itu, rendahnya permintaan dari luar turut berkontribusi terhadap angka GDP yang negatif ini.
Apa lagi yang menjadi kontributor Singapura resmi memasuki resesi?