Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) telah mengumumkan bahwa ekonomi mereka mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi Korsel dua kali berturut-turut tumbuh negatif. Sebelumnya di kuartal-I, ekonomi mereka minus 1,3 persen, di kuartal-II 2020 pertumbuhan ekonominya kembali turun menjadi 3,3 persen.
Ekonomi terbesar keempat di dunia ini memasuki resesi teknis dengan kontraksi terburuknya sejak 1998. Ekspor barang dan jasa di mana ekonomi yang bergantung, anjlok 16,6 persen, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan secara kinerja perdagangan, Indonesia tidak terlalu berpengaruh. Apalagi, Negeri Ginseng bukan tiga besar mitra dagang Indonesia.
"Jadi trennya bukan hanya Korsel tapi mitra dagang lain jelas tertahan. Yang membaik ini Tiongkok karena dia pulih demand jalan lagi. Kalau negara lain termasuk Amerika, Eropa , mengalami kontraksi ekonominya. Walau baru diumumkan (resesi) Korea, sebetulnya mitra dagang lain sooner akan juga declare," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (23/7/2020).