Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) berkumpul untuk menjalani pendataan saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (16/10/2019). ANTARA FOTO/Agus Alfian/jhw/foc
Negara Jiran selama ini bergantung pada tenaga kerja migran untuk pekerjaan di sektor pabrik, perkebunan, dan jasa. Sebab, pekerjaan tersebut dijauhi oleh penduduk setempat karena dianggap kotor, berbahaya, dan sulit.
Malaysia kekurangan setidaknya 1,2 juta pekerja di bidang manufaktur, perkebunan, dan konstruksi. Krisis pekerja semakin parah imbas ekonomi yang semakin pulih dengan situasi permintaan yang meningkat pascapandemik.
Di bidang industri kelapa sawit, sebanyak 120 ribu pekerja sangat dibutuhkan di tengah memuncaknya penanaman komoditas tersebut. Carl Bek Nielsen, direktur eksekutif penanam kelapa sawit United Plantations, mengatakan situasinya sangat mengerikan.
"Situasinya mengerikan dan sangat mirip kondisinya dalam memainkan permainan sepak bola melawan 11 orang, tetapi hanya diizinkan memainkan tujuh orang," katanya.
Industri minyak kelapa sawit menyumbang 5 persen bagi perekonomian Malaysia. Sebanyak 3 juta ton panen tahun ini terancam tidak laku terjual, karena buah busuk dan tidak dipetik, yang berarti kerugian lebih dari 4 miliar dollar AS.
Sementara itu, di sektor konstruksi dibutuhkan tenaga kerja sekitar 550 ribu orang. Pabrik pembuat chip, perangkat keras untuk bahan elektronik, juga kekurangan 15 ribu pekerja, yang menghambat penjualan dan berdampak pada kekurangan pasokan chip global.
“Pembuat chip menolak pelanggan, penduduk setempat tidak tertarik bekerja di industri ini dan banyak yang akan cuti dalam waktu kurang dari setengah tahun,” kata Wong Siew Hai, presiden Asosiasi Industri Semikonduktor Malaysia.
Industri sarung tangan karet juga memperkirakan 700 juta dollar AS pendapatan hilang tahun ini jika kekurangan tenaga kerja terus berlanjut. Indeks Manajer Pembelian manufaktur Malaysia turun menjadi 50,1 pada Mei dari 51,6 pada April, dan dinyatakan hampir tidak berekspansi.