Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera China (pixabay.com/SW1994)
ilustrasi bendera China (pixabay.com/SW1994)

Intinya sih...

  • Ekspor magnet rare earth China ke AS melonjak 660% pada Juni setelah kesepakatan dagang, mencapai 353 metrik ton.

  • Larangan ekspor dan penurunan pasokan global menyebabkan penurunan tajam suplai mineral strategis pada April dan Mei 2025.

  • Total ekspor magnet rare earth China naik 157,5% dibanding Mei, namun turun 18,9% secara tahunan hingga semester pertama 2025.

Jakarta, IDN Times - Data dari Administrasi Umum Bea Cukai China pada Minggu (20/7/2025), menunjukkan lonjakan signifikan dalam ekspor magnet rare earth ke Amerika Serikat (AS). Peningkatan pencatatan terjadi pada Juni setelah periode pembatasan yang mempersempit pasokan global.

Jumlah ekspor magnet rare earth China ke AS melesat lebih dari tujuh kali lipat dibanding bulan Mei, menandakan adanya pemulihan tajam distribusi mineral strategis pasca kesepakatan dagang kedua negara.

1. Lonjakan ekspor pasca perjanjian dagang Juni

Pemerintah China dan AS mencapai kesepakatan guna meredakan konflik soal ekspor magnet rare earth. Data resmi mengonfirmasi pengiriman ke AS naik hingga 353 metrik ton, atau melonjak 660 persen dari Mei yang hanya mencatat 46 ton.

"Ekspor magnet meningkat drastis setelah kesepakatan pada Juni diraih," menurut keterangan dari pejabat administrasi bea cukai China.

Analis memperkirakan kenaikan ekspor kemungkinan berlanjut pada Juli seiring bertambahnya eksportir yang memperoleh lisensi ekspor. Lonjakan ini menjadi pemulihan signifikan setelah penurunan tajam pascarestriksi sebelumnya.

2. Dampak larangan ekspor dan penurunan pasokan global

Pemerintah China resmi memasukkan magnet rare earth dalam daftar produk yang dibatasi ekspornya pada April 2025, sebagai respons atas kenaikan tarif oleh AS. Kebijakan ini berdampak langsung terhadap penurunan suplai global pada April dan Mei 2025.

Pada Selasa (10/6/2025), beberapa produsen otomotif di luar China menghentikan sebagian produksi akibat kelangkaan material penting tersebut.

"Proses pengurusan perizinan ekspor yang lebih panjang menyebabkan rantai pasok global terganggu," ujar seorang eksekutif industri, dilansir Mining.

3. Tren ekspor dan proyeksi ke depan pasca pembatasan

Total ekspor magnet rare earth China secara global tercatat 3.188 ton pada Juni, naik 157,5 persen dibanding Mei yang hanya 1.238 ton, meskipun volume ini masih 38,1 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun 2024. Sepanjang semester pertama 2025, ekspor turun 18,9 persen secara tahunan, mencapai 22.319 ton.

Pada Senin (21/7/2025), analis industri memperkirakan bahwa seiring pelonggaran lisensi di bulan Juni, ekspor magnet rare earth China akan pulih lebih lanjut di bulan Juli.

"Permintaan global tinggi dan pelaku industri berharap arus suplai tetap stabil pasca-negosiasi Juni lalu," ujar analis pasar mineral, dilansir Investing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team