Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Neraca dagang Januari 2024. (Dok/Youtube BPS)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekpsor Indonesia pada Januari 2024 mencapai 20,52 miliar dolar AS atau drop 8,06 persen secara tahunan atau year on year. Sedangkan bila dibandingkan Desember 2023, nilai ekpsor ini turun 8,34 persen (mtm).

"Tren pelemahan ekspor masih berlanjut. Nilai ekspor mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunan terjadi di sektor migas maupun nonmigas," jelas Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar dalam konferensi pers BPS, Kamis (15/2/2024).

1. Ekspor migas 1,39 miliar dolar AS

Neraca dagang Januari 2024. (Dok/Youtube BPS)

Lebih rinci, kinerja ekspor migas senilai 1,39 miliar dolar AS atau 5,49 persen  (mtm). Sementara itu, nilai ekspor nonmigas turun lebih dalam hingga 8,54 persen dengan penurunan nilai mencapai 19,13 miliar dolar AS dari capaian Desember 2023.

“Penurunan nilai ekspor Januari didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada kelompok bahan bakar mineral HS 27 dengan andil penurunan 3,85 persen," ungkapnya.

Amalia menjelaskan, selain dari komoditas HS 27, penurunan ekspor juga didorong oleh kinerja bijih logam, terak, dan abu (HS26) dengan andil penurunan sebesar 2,21 persen (mtm). Komoditas HS 71, yakni logam mulia dan perhiasan permata memberikan andil penurunan sebesar 1,49 persen.

Sementara itu, penurunan ekspor migas terodorong oleh penurunan nilai ekspor hasil minyak andil penruunan 0,89 persen secara tahunan.

2. Hanya sektor pertanian yang tumbuh

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

Ekspor non migas alami penurunan, dan bila dirinci menurut sektornya untuk  petaniaan, kehutanan dan perikanan berkontibusi sebesar 0,37 miliar dolar AS,  sektor pertambangan dan lainnya sebesar 3,68 miliar dolar AS dan sektor industri pengolahan 15,08 miliar dolar AS.

Nilai ekspor nonmigas menurut sektor megalami penurnan secara bulanan kecuali pada sektor pertanian yang mengalami peningkatan sebesar 5,32 persen.

"Penurunan terdalam ada di sektor pertambanagn dan lainnya, yang turun 23,93 persen utamanya disebabkan penurnan ekspor batu bara bijih tembaga, lignit dan  bahan mineral lainnya serta bijih seng," tegasnya.

Secara umum semua sektor alami penurunan, kecuali sektor pertanian yang alami peningkatan tipis 0,11 persen, penurunan terdalam terjadi sektor pertambangan dan lainnya yang turun 23,54 persen. 

3. Ekspor batu bara turun paling dalam

Neraca dagang Januari 2024. (Dok/Youtube BPS)

Beberapa ekspor komoditas unggulan Indonesia, nilai ekspor dari batu bara, besi dan baja dan minyak kelapa sawit memberikan kontribusi  33,72 persen dari total ekspor non migas Indonesia di Januari 2024.

"Ekspor besi dan baja dan minyak kelapa sawit mengalami kenaikan secara bulanan sedangkan batu bara mengalami penurunan," ucapnya.

Lebih rinci, nilai ekspor batu bara turun hingga 590,1 juta dolar AS atau turun 19,68 persen. Untuk ekspor besi dan baja nilai ekspornya alami peningkatan baik secara bulanan 1,21 persen dan secara tahunan sebesar 9,62 persen.

Sementara itu untuk komoditas minyak kelapa sawit nilai ekspornya naik sebesar 18,89 persen secara bulanan dan tahunan turun 11,54 persen.

Editorial Team