Elzatta Hijab Umumkan Kembalinya Citra Kirana Sebagai Muse dalam Koleksi Terbaru “Citra Series”. 28 Oktober 2019. IDN Times/Yolanda Vania
Soal bisnis halal, menurut saya fesyen agak susah dihalalkan. Saya pernah juga kasih sesi materi di BI. Bagaimana saya mau menghalalkan baju kalau bahannya di pabrik tekstil dan itu bukan milik kami? Kan masih harus halalkan pabrik tekstil itu dulu, dan ekosistemnya begitu, baru dari bahan udah jadi masuk ke kami. Oke kalau dari kami proses sampai ke hilirnya bisa jaga atau jamin itu halal. Saya rasa itu penting banget untuk saya sampaikan, saya tidak pernah menyatakan fesyen Elzatta atau Dauky itu bisnis halal.
Terus kenapa merambah ke bidang lain? Saya kan orang yang punya pengalaman bekerja lama, ya, 21 tahun. Saya melihat betapa banyak dan besar peran kita kalau membuka usaha. Ketika saya jadi direktur, saya bisa melihat kehidupan bagaimana karyawan, bagaimana sebuah perusahaan betul-betul berkontribusi terhadap kesejahteraan tidak hanya karyawan, tapi para suppliernya di hulu dan di hilir.
Setelah 21 tahun saya selesai, saya sebenarnya boleh-boleh saja duduk manis di rumah. Suami saya juga Insya Allah bisa penuhi kok kebutuhan kita. Tapi karena pengalaman yang saya miliki langka, gak banyak orang bekerja 21 tahun di bidang yang sama, lalu saya juga punya relasi yang banyak. Gimana nih cara supaya apa yang saya miliki tetap berkontribusi untuk banyak orang? Dari situlah kemudian saya memutuskan buka usaha, dengan support keluarga. Dari awal jelas (tujuan buka usaha) bisa bermanfaat untuk banyak orang, itu yang terus dikejar.
Mengapa makanan halal? Kan yang dihisab pertama kali adalah apa yang kita makan. Kalau saya lihat aduh, kita makan roti, beli roti ke sini nih, halal gak ya? Susah banget nyari yang halal itu. Sehingga akhirnya mulai (buka usaha). Kalau saya ngomong doang, siapa yang mau mulai.
Saya mulai masuk ke bisnis roti, kafe, itu karena bagian dari membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Kedua, bagian dari tanggung jawab saya bahwa halal itu memang harus. Kalau dulunya jilbab itu asing, terus kemudian jadi biasa, nah makanan juga gitu. Makanan halal juga ada di posisi seperti itu. Awalnya orang gak peduli juga halal atau gak, tapi perlahan-lahan saya rasa itu akan tumbuh sebagaimana hijab, tadinya gak dikenal orang menjadi dikenal orang.