Tesla. (https://pixabay.com/users/Blomst)
Menurut pengajuan kepada Securities and Exchange Commission pada Senin, dijelaskan bahwa penjualan terbaru dilakukan semata-mata untuk memenuhi kewajiban pemotongan pajak Musk terkait dengan pelaksanaan opsi saham untuk membeli 2.107.672 saham seperti yang dilaporkan dalam pengajuan tersebut.
Dalam pengajuan juga disebutkan bahwa Musk sedang menggunakan opsi saham, yang akan berakhir pada Agustus 2022 untuk membuat penjualan saham rutin terkait dengan pelaksanaan opsi sebelum itu berakhir.
Pelaksanaan opsi pada Senin dan penjualan berikutnya hampir sama dengan transaksi yang dia selesaikan pada Senin pekan lalu.
Pada 8 November, Musk menggunakan 2,2 juta opsi dan menjual 934 ribu saham seharga 1,1 miliar dolar AS. Pada Senin, ia menggunakan 2,1 juta opsi dan kembali menjual 934 ribu saham. Selisih uang yang diterimanya dari penjualan itu disebabkan anjloknya harga saham Tesla selama sepekan terakhir. Banyaknya penjualan yang Musk lakukan merupakan salah satu faktor yang mendorong turunnya harga saham tersebut.
Nilai bersih saham pada saat opsi dieksekusi akan diperlakukan sebagai penghasilan kena pajak, dikenai pajak dengan tingkat pengambilan federal sebesar 40,8 persen. Musk bisa memiliki tagihan pajak federal mendekati 10 miliar dolar AS begitu dia menggunakan semua opsi yang akan segera kedaluwarsa, tergantung pada nilai saham pada saat saham dibeli.
Penjualan lain yang dilakukan antara Senin lalu sampai Senin ini berasal dari saham Tesla yang sudah dia pegang langsung. Musk memegang sebagian besar saham itu sejak penawaran umum perdana Tesla pada 2010. Penjualan tersebut hanya akan dikenakan pajak sebagai keuntungan modal jangka panjang dengan tarif pajak 20 persen.
Penjualan saham itu masih mencakup kurang dari 5 persen saham Tesla. Namun, fakta bahwa Musk masih memiliki opsi untuk membeli 18,6 juta saham tambahan, yang semuanya akan berakhir Agustus mendatang, berarti hampir pasti akan ada penjualan saham lagi.