Jakarta, IDN Times - Emirates Group membukukan laba untuk periode 2022-2023 sebesar 10,6 miliar emirati dirham (AED) atau setara 2,9 miliar dolar AS (Rp43,17 triliun). Capaian tersebut merupakan rekor terbaru sepanjang perjalanan bisnis Emirates Group.
Permintaan pelanggan yang kuat di seluruh lini bisnis membuat Emirates Group mampu mengubah rugi pada 2021 menjadi cuan besar selama 2022. Sebagai informasi, pada 2021 lalu, Emirates Group membukukan kerugian hingga 3,9 miliar AED atau senilai Rp15,89 triliun.
"Kami siap untuk memperluas operasi kami dengan cepat dan aman untuk kembali melayani pelanggan. Investasi berkelanjutan pada brand, produk, dan layanan kami pun memperkuat posisi Emirates di pasar dan terhadap pelanggan kami. Sebagai hasilnya, kami dapat memecahkan rekor kinerja keuangan dan saldo kas tertinggi untuk tahun fiskal 2022-2023," tutur Chairman sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Emirates Airline and Group, Sheikh Ahmed bis Saeed Al Maktoum, dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (26/5/2023).
Pencapaian ini, sambung Sheikh Ahmed, mencerminkan kekuatan model bisnis Emirates Group yang telah terbukti andal dengan perencanaan detil dan kerja keras semua karyawan, serta kemitraannya di seluruh ekosistem penerbangan dan perjalanan.
Adapun saldo kas Emirates Group tercatat mencapai 42,5 miliar AED atau setara dengan Rp173,14 triliun. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi yang pernah dilaporkan dan
meningkat 65 persen dari tahun sebelumnya berkat permintaan tinggi di seluruh divisi dan pasar bisnis utama Emirates Group.