Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang menerjang dunia pada 2020 silam, termasuk Indonesia sempat merontokkan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kala itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga minus 5,09 persen dan berdampak pada emiten-emiten yang ada di dalamnya.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Jakarta, Marco Kawet mengungkapkan saat itu hampir seluruh sektor emiten yang ada di BEI mengalami penurunan sangat dalam. Kendati begitu, Marco menjelaskan ada sektor yang berhasil bertahan bahkan ketika pasar modal dalam kondisi terpuruk dan bangkit lebih cepat dibandingkan lainnya.
"Sektor consumer goods kondisinya aman-aman saja karena mungkin barang-barang mereka memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak dan membuat penjualan produk perusahaannya tetap perform," ujar Marco, dalam acara Edukasi Wartawan terkait Pengetahuan Dasar Berinvestasi di Pasar Modal, Rabu (23/2/2022).