Nilai mata uang Turki, Lira, jatuh terus seiring keterlibatan Turki dalam Konflik Nagorno-Karabakh di Kaukasus. twitter.com/NickWalterson
Surat kabar Islamis propemerintah di mana Kavcioglu menulis, Yeni Safak, acap kali mengkritik kenaikan suku bunga. Pada Jumat misalnya, Yeni Safak menulis bahwa keputusan menaikkan suku bunga tersebut ibarat "menutup telinga" 83 juta penduduk Turki, merugikan pertumbuhan ekonomi dan terutama menguntungkan "pemilik uang panas yang berbasis di London."
Dalam kolom yang diterbitkan oleh Yeni Safak pada 9 Februari, Kavcioglu menyatakan kesedihannya melihat kolumnis, bankir, dan organisasi bisnis di Turki mencari stabilitas ekonomi dengan suku bunga tinggi pada saat negara lain memiliki suku bunga negatif.
Kavcioglu juga sependapat dengan Erdogan soal kenaiakn suku bunga akan secara tidak langsung membuka jalan untuk meningkatkan inflasi.