Adapun penambahan porsi saham itu termasuk dalam tiga permintaan yang diajukan Kementerian BUMN kepada Freeport. Selain saham, permintaan yang diajukan ialah penambahan direksi Freeport dari putra Papua.
“Ini sudah puluhan tahun, sudah seyogyanya putra-putra daerah terbaik di Papua mendapat kesempatan. Dan saya sudah lihat waktu turun ke lapangan, banyak putra yang berpotensi jadi direktur. Jadi saya sudah mint ke Freeport menambah satu direktur dari putra daerah dan alhamdulillah keinginan saya waktu itu sudah tercapai. Ketika saya menjabat saya minta tambah, waktu itu dikasih, nah sekarang saya minta nambah lagi. Jangan sampai saudara-saudara kita yang ada di Papua ini merasa disisihkan, mereka banyak yang mampu kok,” tutur Erick.
Permintaan lainnya ialah komitmen penyelesaian pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, dan pembangunan smelter di Papua yang disesuaikan dengan produktivitas Freeport.
“Kita mendorong penyelesaian smelter yang ada di Gresik sesegera mungkin dan nanti pengembangan ke depan pun bukan tidak mungkin ada smelter tambahan di Papua. Kita harus dorong itu,” kata Erick.