Menteri BUMN Erick Thohir (IDN Times/Kevin Handoko)
Erick kemudian menjelaskan rencananya untuk menutup anak cucu perusahaan BUMN yang jumlahnya masih cukup banyak sampai saat ini. Hal itu sejalan dengan transformasi BUMN yang digaungkan oleh Erick sejak pertama kali menjabat Menteri BUMN.
"Saya sudah mengeluarkan Permen juga mengenai penutupan atau izin pembukaan anak perusahaan, Jadi sekarang kita banyak downsizing, mengurangi jumlah anak cucu perusahaan ini," kata Erick.
Krakatau Steel menjadi contoh perusahaan BUMN yang anak cucunya disebut Erick bakal ditutup izinnya. Menurut Erick, anak cucu perusahaan BUMN yang memiliki bisnis jauh dari inti bisnis induknya akan menjadi sasarannya untuk dibekukan izinnya.
"Kita akan lakukan terus itu, memang ini perlu waktu sesuai dengan transformasi yang sudah kita paparkan, harus mengurangi anak cucu dan penambahan anak cucu itu kalau memang diperlukan harus ada izinnya," imbuhnya.
Oleh karena itu, Erick meminta segenap pihak terutama pengusaha UMKM untuk melapor ke dirinya jika masih menemukan anak cucu perusahaan BUMN yang masih bermain di level-level kecil.
"Kalau memang ada teman-teman itu yang terganggu lapor saja langsung ke saya apa nama perusahaannya karena kadang-kadang kita cari nama anak cucu perusahaan BUMN susah. Kalau dari bottom up ada laporan di daerah ini perusahaan BUMN yang punya anak ini melakukan ini ikut tender ini kita akan beresin nanti. Kita harus tetap rapikan sehingga BUMN akan menjadi lokomotif saja," jelas dia.