ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)
Menurut Erick, saat ini Bio Farma sedang mempertimbangkan metode apa yang akan digunakan dalam memproduksi vaksin Merah Putih. Harapannya, metode yang dipilih bisa beradaptasi dengan mutasi-mutasi baru COVID-19.
"Vaksin itu kan sekarang ditemukan dengan berbagai cara, ada 4 cara. Pertama yang namanya inactivated virus, protein rekombinan, vektor adenovirus, ada juga yang mRNA. Saya bukan ahlinya. saya hanya baca-baca. Sepertinya ke depan, karena virus ini terus bermutasi, kita harus mencari bagaimana vaksin ini bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan virus itu, karena virusnya beradaptasi," kata Erick.
Saat ini, Bio Farma bersama Kimia Farma sedang mempertimbangkan metode apa yang bisa diterapkan di Indonesia.
"Ini kan teknologi yang baru. Ini yang sedang kita jajaki seperti tepat Bio Farma sedang bicara bersama Kimia Farma mengenai vaksin jenis mRNA, atau protein rekombinan, atau vektor adenovirus yang bisa diproduksi di dalam negeri. Nah ini kita lagi coba kembangkan," ujar Erick.