unsplash.com/@sushioutlaw
Menanggapi lowongan tersebut, Direktur Jenderal ESA Jan Wörner mengatakan berharap langkah tersebut dapat membantu agensi berkembang.
“Untuk melangkah lebih jauh dari sebelumnya, kami perlu melihat lebih luas dari sebelumnya,” kata Wörner dalam pernyataannya.
“Proses rekrutmen ini adalah langkah pertama dan saya berharap untuk menyaksikan agensi berkembang di semua bidang eksplorasi dan inovasi ruang angkasa, dengan mitra internasional kami, di tahun-tahun mendatang," Wörner menambahkan.
Sementara itu David Parker, direktur eksplorasi manusia dan robotik ESA, mengatakan badan ini berharap dapat menerima lamaran dari setiap bagian masyarakat.
“Keragaman di ESA seharusnya tidak hanya membahas asal, usia, latar belakang atau jenis kelamin astronaut kita, tetapi mungkin juga cacat fisik,” kata Parker dalam pernyataannya. “Untuk mewujudkan impian ini, di samping perekrutan astronaut, saya meluncurkan Proyek Kelayakan Parastronaut - sebuah inovasi yang waktunya telah tiba,” ucap David.