Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan penerapan bahan bakar minyak (BBM) campuran etanol atau bioetanol akan difokuskan terlebih dahulu pada pasar BBM non-subsidi.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan sebagian besar kendaraan di segmen tersebut sudah punya mesin yang kompatibel dengan campuran etanol hingga 20 persen.
"Non-PSO (non-subsidi) penggunanya itu rata-rata kan lebih tinggi dan keluaran mesinnya sudah lebih dari tahun 2000 ya. Mesinnya di atas 2000 itu sudah adaptif terhadap bioetanol sampai dengan 20 persen," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (15/10/2025).