Presiden Joko Widodo dalam BNI INVESTOR DAILY SUMMIT 2023. (IDN Times/Triyan)
Selain faktor perang Hamas-Israel, ketidakpastian global juga muncul dari ancaman perubahan iklim yang meningkat dan adanya super El-Nino yang menyebabkan produksi beras di seluruh negara mengalami penurunan.
"Tantangan yg kita hadapi juga tidak semakin berkurang, tapi semakin bertambah. perubahan iklim yang dulunya kita anggap sesuatu yg masih absurd, tapi sekarang udah nyata. kekeringan super El-Nino betul-betul kita rasakan dan produksi beras turun hampir di semua negara. 22 negera tidak mengekspor beras lagi, kondisi ini tidak pernah kita hitung dahulu tapi sekarang muncul," tegasnya.
Seluruh lembaga internasional, sebelumnya telah memproyeksi bahwa ekonomi global akan mulai membaik setelah pandemik COVID-19, namun kenyataannya ekonomi justru belum pulih (optimal). Tingginya ketidakpastian global pun telah berdampak pada dinaikkannya suku bunga moneter oleh Bank Sentral di negara maju.
"Kebijakan kenaikan suku bunga tinggi dan dalam waktu lama oleh AS juga semakin merumitkan utamanya negara-negara berkembang. Capital outflow semua balik ke AS makin merumitkan kita semua," pungkasnya.