Fakta-Fakta Krisis di Pakistan, Kehabisan Uang, Makanan dan Listrik

Jakarta, IDN Times - Krisis ekonomi masih membelit Pakistan. Masalah keuangan terus memburuk karena utang yang menumpuk, biaya impor energi yang membengkak, dan cadangan devisa yang menyusut.
Hal itu diperburuk dengan inflasi global, ketidakstabilan politik, dan penurunan pertumbuhan PDB. Banjir dahsyat yang melanda Pakistan Juni - Oktober 2022 juga faktor yang memperburuk situasi ekonomi di Pakistan. Pemerintah Pakistan sampai melelang properti kedutaan Pakistan di Amerika Serikat.
Seperti apa fakta-faktanya sejauh ini?
1. Perekonomian kian memburuk
Dilansir India today, Biro Statistik Pakistan mencatat defisit perdagangan negara itu mencapai lebih dari 2,8 miliar dolar pada Desember 2022. Hal itu disebabkan ekspor turun lebih dari 16 persen menjadi 2,3 miliar dolar.
Mata uang rupee turun hampir 30 persen pada 2022. Pakistan harus memenuhi kebutuhan pembiayaan eksternal lebih dari 30 miliar dolar termasuk untuk pembayaran energi dan utang sampai Juni 2023.
Pakistan juga menghadapi inflasi yang bisa naik hingga 23 persen. Pertumbuhan ekonomi yang lambat dan kenaikan inflasi menjadikan negara berpenduduk sekitar 220 juta orang semakin sulit mendapatkan pekerjaan.