Pasti masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap kalau Freeport itu menjual emas batangan atau bongkahan-bongkahan logam berharga lainnya. Faktanya, Freeport Indonesia hanya menjual pasir konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak saja. Kalau mau mengambil logamnya, harus melalui proses smelting terlebih dahulu.
Ini dia penampilan pasir konsentrat yang dijual oleh Freeport Indonesia. Pada foto di atas bisa dilihat kalau kandungan emas (Au) sejumlah 22,48 gram per ton, tembaga sebesar 20,70 persen, dan perak (Ag) sebesar 68,2 gram per ton. Tapi, kadarnya ini nggak pasti, jadi setiap pengiriman konsentrat bisa memiliki kandungan tembaga, emas, dan perak yang berbeda-beda.
Satu lagi, sebelum dikapalkan ke pembeli, dilakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui kadar mineral yang terkandung pada setiap ton konsentrat. Survei ini dilakukan oleh Freeport, Sucofindo selaku surveyor independen yang ditunjuk pemerintah, dan juga surveyor dari pihak pembeli. Semuanya diawasi oleh Dirjen Bea dan Cukai juga jadi semua proses jadi lebih transparan deh.
Itu dia 7 aktivitas tambang Freeport Indonesia di Papua yang belum banyak diketahui. Dari tujuh proses panjang di atas, kita bisa lihat kalau nggak mudah mendapatkan bahan baku mentah yang akan digunakan untuk membuat aneka peralatan elektronik pendukung kehidupan. Makanya, kita bisa bilang kalau pertambangan adalah aspek krusial dari sebuah peradaban.