Jakarta, IDN Times - Dunia perbankan internasional dibuat geger ketika media Amerika Serikat, Buzzfeed News, menerima bocoran dokumen mengenai transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh para nasabah mereka. Bahkan, nilai transaksi mencurigakan (SAR) yang disebut di dalam dokumen tersebut nilainya mencapai 2 triliun dolar AS.
Bocoran dokumen keuangan itu diperoleh Buzzfeed News dari FinCEN (US Financial Crime Enforcement Network). Organisasi itu adalah jaringan penegakan kejahatan keuangan di AS. Petugas dari Departemen Keuangan AS ikut berada di jaringan tersebut untuk memerangi kejahatan keuangan di seluruh dunia.
Sesuai dengan aturan yang berlaku di AS, aktivitas keuangan yang dianggap mencurigakan wajib dicatat di dalam laporan aktivitas mencurigakan (suspicious activity report atau SAR). Dalam implementasinya, bank wajib mengisi salah satu laporan bila khawatir salah satu kliennya melakukan sesuatu yang tidak baik. Kecurigaan lain juga bersumber mengenai asal uang yang bisa saja diperoleh dari transaksi kejahatan, seperti peredaran narkoba, korupsi atau perdagangan ilegal. Laporan itu lalu dikirimkan ke otoritas berwenang di masing-masing negara.
Namun, yang terjadi di lapangan tidak selalu seperti itu. Buzzfeed News memperoleh 2.657 bocoran dokumen. Di mana 2.121 dokumen di antaranya mencerminkan transaksi keuangan yang mencurigakan.
Untuk mengungkap jarigan kejahatan itu, Buzzfeed News membagikan bocoran dokumen ke Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) untuk dikerjakan bersama-sama lebih dari 400 jurnalis di 88 negara. Di Indonesia, satu-satunya media yang memperoleh bocoran dokumen itu hanya Majalah Tempo. Lalu, apa saja yang diungkap di dalam dokumen yang menghebohkan dunia perbankan itu?