Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250811-WA0002.jpg
Fortune Indonesia rilis Fortune Indonesia 100: 2025 (dok. Fortune Indonesia)

Intinya sih...

  • Fortune Indonesia 100 hanya memuat 100 perusahaan, berbeda dengan Fortune 500 di AS yang memuat 500 perusahaan.

  • Dua pertiga perusahaan catatkan pertumbuhan pendapatan

  • Lebih dari separuhnya masih membukukan kenaikan laba bersih, terutama di sektor keuangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Fortune Indonesia kembali merilis daftar Fortune Indonesia 100: 2025 (kinerja tahun fiskal 2024), yang merupakan deretan perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan. Pada daftar tahun ini, ambang batas untuk masuk ke daftar bergengsi tersebut kembali meningkat, dari Rp10,54 triliun menjadi Rp11,42 triliun.

Meski hanya memuat 100 perusahaan, daftar ini mencerminkan denyut ekonomi nasional. Pada 2023, ketika PDB nominal Indonesia berada pada angka Rp20.892,4 triliun, total pendapatan 100 perusahaan ini setara 26,84 persen dari PDB.

Kemudian pada 2024, saat PDB nominal naik menjadi Rp22.139,0 triliun, kontribusi mereka tetap kuat pada angka 26,93 persen.

1. Perbedaan dengan Fortune 500 di Amerika Serikat

Ilustrasi perusahaan multinasional (Dok. Alessandro Padovani)

Tidak seperti daftar Fortune 500 di Amerika Serikat (AS) yang memuat 500 perusahaan, Fortune Indonesia 100 dibentuk dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan terbuka di Indonesia yang jauh lebih sedikit, yakni 940 emiten.

Jumlah itu jauh lebih sedikit dibandingkan AS yang memiliki setidaknya 4.600 (data 2022).

“Sejak pertama kali hadir pada Agustus 2021, kami konsisten memilih perusahaan berdasarkan kinerja yang mereka catatkan, tanpa rekayasa. Hanya yang benar-benar terbaik—perusahaan terbuka maupun tertutup—yang masuk dalam daftar ini,” kata Editor in Chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno, dalam pernyataan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (11/8/2025).

2. Dua pertiga perusahaan dalam daftar catatkan pertumbuhan pendapatan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Bagi Fortune Indonesia, daftar ini bukan sekadar peringkat dan rasio. Data tersebut menjadi tolok ukur konsistensi pertumbuhan, tata kelola perusahaan yang baik, hingga prioritas pada pemangku kepentingan.

Menurut daftar Fortune Indonesia 100 di 2025 ini, dua pertiga perusahaan dalam lis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan.

Sementara lebih dari separuhnya masih membukukan kenaikan laba bersih yang didominasi oleh pemain di sektor keuangan, tepatnya perbankan—sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

3. Ada 21 BUMN masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 tahun 2025

Logo BUMN Indonesia (bumn.go.id)

Sementara itu, ada 21 perusahaan pelat merah atau BUMN yang berhasil masuk ke dalam daftar Fortune Indonesia 100: 2025.

"Meski jumlahnya hanya setara seperlima, jumlah pendapatan mereka setara 52 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100,” kata Hendra.

“Perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan di daftar ini tahun ke tahun membuktikan bahwa mereka tidak hanya bereaksi terhadap perubahan, tetapi juga terus menciptakan standar baru," imbuhnya.

Berikut daftar 21 BUMN yang masuk Fortune Indonesia 100: 2025

PT Pertamina (Persero)

PT PLN (Persero)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

MIND ID

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

PT Pupuk Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)

Semen Indonesia (SIG Group)

PT Kereta Api Indonesia (KAI)

PT Pelindo

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

InJourney

PT Hutama Karya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

Indonesia Financial Group (IFG)

PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI

Editorial Team