Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia menggelontorkan US$1,3 miliar atau Rp19,3 triliun untuk investasi tambang bawah tanah di Papua. Kendati terdampak pandemik COVID-19, produksi tetap dilakukan.
"Produksi bisa dicapai sesuai target. Ini berhasil ditingkatkan karena tertolong harga emas dan tembaga yang kembali naik. Saat ini posisi produksi ada di sekitar 60 persen dari kapasitas penuh dan tentunya COVID-19 ini sangat berpengaruh," ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dalam diskusi virtual, Senin (17/8/2020).