ilustrasi penghasilan atau gaji (IDN Times/Aditya Pratama)
Dihubungi terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menilai kenaikan gaji PNS di tahun depan akan mendorong peningkatan belanja pegawai dalam APBN.
Meski gaji PNS tidak naik sejak 2019, belanja pegawai dalam APBN justru terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan adanya (tambahan) pada komponen gaji PNS, seperti tunjangan dan pensiun ASN yang sudah naik signfikan sejak 2019.
"Coba kita cek belanja pegawai yang di dalamnya, terdapat komponen gaji, tunjangan, dan pensiunan ASN. Itu sudah naik signifikan sejak 2019. Total belanja pegawai tahun ini mencapai Rp442 triliun itu besar sekali dan cenderung membuat APBN hanya habis untuk belanja birokrasi," kata Bhima kepada IDN Times, Jumat (1/6/2023).
Bhima menilai kenaikan gaji PNS di tahun depan, akan memicu kecemburuan sosial. Pasalnya, selama masa pandemik COVID-19 gaji PNS terpantau stabil, bahkan ada tambahan tunjangan. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan pegawai swasta yang saat itu gajinya terkena pemotongan.
"Bandingkan dengan pegawai di sektor industri dan sektor informal yang upahnya dipangkas dan kena dampak dari UU Cipta Kerja. Jadi ada ketidakadilan dari politik anggaran pemerintah. Ini jelas kental pertimbangan politisnya dibanding urgensi. Jangan karena dekat Pemilu, banyak belanja indikatornya tidak jelas," ucapnya.