Jakarta, IDN Times - Dalam beberapa tahun terakhir, pengusaha muda Indonesia semakin banyak yang menunjukkan kepeduliannya terhadap keberlanjutan sosial (sustainability social) dalam menjalankan bisnisnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan, 54 persen pelaku usaha dari kalangan Gen Y dan Gen Z menempatkan aspek sosial, seperti kesejahteraan komunitas, pemberdayaan tenaga kerja lokal, dan praktik bisnis yang inklusif sebagai pertimbangan utama dalam strategi bisnis mereka.
Sementara itu, Survei Katadata Insight Center pada 2023 juga mencatat, 7 dari 10 pengusaha muda percaya bahwa bisnis mereka harus memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. Misalnya, melalui pemberdayaan UMKM lokal, pengurangan kesenjangan sosial, atau menciptakan lapangan kerja yang layak.
Tren itupun sejalan dengan laporan Deloitte Global Millennial and Gen Z Survey 2023 yang mengungkapkan, lebih dari 60 persen generasi muda di seluruh dunia menilai pentingnya perusahaan memiliki dampak sosial yang positif dan bukan hanya fokus pada keuntungan semata.
Hal ini menunjukkan adanya perubahan paradigma di kalangan generasi muda yang mulai menempatkan keberlanjutan sosial sebagai fondasi penting bagi pertumbuhan usaha mereka.