Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Sebagai langkah awal untuk membuat neraca keuangan kembali positif pasca kemenangan dalam PKPU, Garuda Indonesia bakal melaksanakan penerbitan saham baru alias right issue tahun ini.
Right issue tersebut bakal dilaksanakan selama dua kali. Right issue pertama dilakukan pada triwulan-III 2022 dengan proses penginjeksian Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun.
"Kemudian right issue kedua yang mungkin pada akhir tahun dengan harapan ada pihak swasta yang masuk sehingga harapannya neraca Garuda punya ekuitas yang positif," ujar Wakil Menteri BUMN II (Wamen BUMN II), Kartika Wirjoatmodjo dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selasa (7/6/2022).
Right issue itu kemudian bakal berdampak pada kepemilikan saham pemerintah di Garuda Indonesia.
Sebagai informasi, saat ini porsi saham pemerintah di Garuda Indonesia adalah 60,54 persen, PT Trans Airways 28,27 persen, dan publik 11,19 persen.
Right issue yang pertama akan membuat saham pemerintah di maskapai pelat merah tersebut bertambah menjadi 65 persen. Namun, angka tersebut bakal berkurang setelah right issue kedua akibat masuknya investor swasta.
"Pemerintah akan menurun kepemilikannya menjadi 51 persen setelah dua kali right issue, maksimum turun 51 persen. Kita akan lakukan dua kali right issue dan mencari investor strategis ke depannya," ucap Tiko.