Ilustrasi pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa mengatakan, dampak ancaman resesi global yang diproyeksikan terjadi pada tahun depan sudah mulai dirasakan pada tahun ini. Akibat terpukulnya perekonomian dunia, industri yang mengandalkan pasar ekspor seperti tekstil terkena getahnya. Akhirnya, banyak karyawan yang dirumahkan.
"(Jumlah karyawan) dirumahkan, itu laporan ke asosiasi di kisaran 45 ribu, per September kemarin," katanya kepada IDN Times, Rabu (26/10/2022).
Pada praktiknya, karyawan tidak hanya dirumahkan, ada pula yang kontraknya tidak diperpanjang atau dengan kata lain mengalami hal yang sama seperti pemutusan hubungan kerja.
"Ada beberapa anggota bilang istilahnya mereka bukan bicara mem-PHK tapi tidak memperpanjang kontrak karyawan, ya istilahnya mungkin sebetulnya similar aja ya dengan di-PHK," ujar Jemmy.