Jakarta, IDN Times - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan dunia berada di tengah-tengah "pemulihan ekonomi yang rapuh" akibat dampak pandemi COVID-19 dan konflik antara Rusia dan Ukraina. Hal itu disampaikan dalam "Economic Outlook, Interim Report" yang dirilis pada Jumat (17//2023).
OECD memperkirakan ekonomi global tumbuh sebesar 2,6 persen tahun ini, dan kemudian meningkat menjadi 2,9 persen pada 2024. Pertumbuhan itu dipengaruhi dampak abadi dari krisis Ukraina, seperti masalah pasokan energi dan inflasi tinggi.
"Penurunan harga energi telah berkontribusi pada peningkatan moderat dalam prospek global," kata OECD dalam laporan itu.