Jakarta, IDN Times - Tren pelemahan rupiah dalam beberapa bulan terakhir berlanjut. Bahkan sepanjang kemarin (7/7/2023), rupiah terkoreksi cukup dalam 0,57 persen atau Rp15.142,5 per dolar AS.
Senior Ekonom DBS Bank Radhika Rao menagatakan pelemahan rupiah masih akan terjadi dalam jangka pendek. Pelemahan ini disebabkan penguatan dolar AS akibat stance kebijakan The Fed yang hawkish.
"Pelemahan ini karena pasar masih bingung, terkait arah kebijakan The Fed apakah akan menaikkan suku bunga acuannya sekali lagi atau mereka akan berhenti," ujarnya.