Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona baru COVID-19 memberi dampak yang cukup dalam bagi perekonomian dunia maupun perekonomian Indonesia. Di dalam negeri, sektor pariwisata menjadi yang paling terdampak akibat adanya virus berbahaya tersebut.
Sebab, pemerintah telah menutup akses penerbangan dari dan ke Tiongkok untuk sementara waktu. Ditambah lagi, ada beberapa turis yang batal bepergian lantaran negaranya juga ikut terimbas virus corona.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan kejadian itu membuat Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan devisa sebesar US$1,3 miliar atau Rp18,2 triliun (kurs Rp14 ribu).
"Tentu saja akan berpengaruh penerimaan devisa pariwisata dan tentu saja hitung-hitungan kami kurang lebih terhadap pariwisata US$1,3 miliar terhadap penurunan penerimaan devisa," ujarnya di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (20/2).
Tidak hanya itu, gangguan logistik terhadap ekspor juga membuat negara kehilangan penerimaan sebesar US$300 juta atau Rp4,2 triliun dan impor sebesar US$700 juta atau Rp9,8 trilun.
"Itu adalah asesmen yang kami lakukan. Dampak di pasar keuangan kami lakukan stabilisasi. Pemerintah juga telah melakukan antisipasi," tutur dia.