Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_2025-08-07-18-38-07-590_com.google.android.youtube-edit.jpg
Pengusaha properti dan hotel, Ong Beng Seng (Screenshoot YouTube CNA)

Intinya sih...

  • Ong Beng Seng mengaku bersalah atas dakwaan korupsi dan membantu eks Menteri Transportasi Singapura menutupi bukti.

  • Hukuman Ong terhalang kondisi kesehatan, sementara gratifikasi yang diberikan termasuk perjalanan ke Doha dan tiket Formula 1.

  • Ong lahir di Malaysia, pindah ke Singapura saat kecil, mendirikan hotel dan perusahaan properti, serta membawa GP F1 ke Singapura.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Taipan properti sekaligus pengusaha hotel dan Kepala GP Singapura, Ong Beng Seng mengaku bersalah atas dakwaan terlibat skandal korupsi yang menggoncang Negeri Singa tahun lalu. Ong mengaku bersekongkol dan membantu eks Menteri Transportasi Singapura Subramaniam Iswaran menutupi bukti ketika tengah diselidiki atas tuduhan korupsi.

Iswaran yang dijatuhi hukuman setahun penjara pada Oktober tahun lalu mengaku bersalah lantaran memperoleh gratifikasi seperti tiket Formula 1, dan perjalanan ke Doha, Qatar dari Ong.

Para menteri di Singapura tidak diperbolehkan menyimpan hadiah kecuali mereka membayar nilai pasar dari hadiah tersebut kepada pemerintah, dan mereka harus melaporkan apa pun yang mereka terima dari orang-orang yang memiliki urusan bisnis dengan mereka.

Adapun Ong bakal dijatuhi hukuman pada 15 Agustus 2025.

1. Hukuman buat Ong terhalang kondisi kesehatan

ilustrasi kanker (unsplash.com/National Cancer Institute)

Mengutip BBC pada Kamis (7/8/2025), Ong pada awalnya menghadapi hukuman penjara hingga dua tahun karena membantu pegawai negeri, yakni Iswaran memperoleh hadiah. Di sisi lain, Ong juga menghadapi hukuman penjara maksimal tujuh tahun karena menghalangi penyidikan.

Namun, baik jaksa penuntut maupun pengacara Ong sepakat bahwa mengingat kesehatannya yang buruk, denda harus dijatuhkan alih-alih hukuman penjara. Jaksa penuntut juga mengatakan "belas kasihan hukum" harus dilakukan.

Ong sendiri menderita kanker sumsum tulang langka, dan pengadilan sebelumnya mengizinkannya bepergian ke luar negeri untuk keperluan medis dan pekerjaan.

Jaksa berpendapat, meskipun Ong berperan penting dalam upaya Iswaran untuk menutupi jejaknya, kesalahannya jauh lebih kecil dibandingkan Iswaran yang pernah berstatus menteri petahana.

Pengacara Ong berpendapat bahwa dia "hanya mematuhi" rencana yang dipikirkan Iswaran.

2. Pemberian gratifikasi dari Ong ke Iswaran

Ilustrasi gratifikasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Ong sendiri ditangkap pada 11 Juli 2023 atau pada hari yang sama saat Iswaran ditahan. Adapun dalam dakwaan pertama berdasarkan Pasal 165 KUHP Singapura, Ong dituduh menghasut Iswaran untuk mendapatkan barang berharga bagi dirinya dengan menawarinya perjalanan ke Doha.

Ong dituduh mengatur sejumlah hal seperti penerbangan Iswaran menggunakan pesawat pribadinya dari Singapura ke Doha dengan nilai sekitar 10.410 dolar Singapura. Kemudian melalui GP Singapura, menawari Iswaran menginap satu malam di Hotel Four Seasons Doha senilai 4.737 dolar Singapura, dan memberikan penerbangan kelas bisnis dari Doha ke Singapura senilai 5.700 dolar Singapura.

Surat dakwaan menyatakan, Iswaran tahu bahwa tawaran gratifikasi itu terkait dengan perjanjian fasilitasi untuk Grand Prix Singapura 2022 hingga 2028, antara GP Singapura dan Dewan Pariwisata Singapura. Saat itu, Iswaran menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah F1.

Dakwaan kedua, berdasarkan Pasal 204A, adalah untuk menghalangi proses hukum. Dia dituduh secara sengaja membantu Iswaran membayar 5.700 dolar Singapura kepada GP Singapura untuk tiket kelas bisnis dari Doha ke Singapura.

Surat dakwaan menunjukkan bahwa Ong memerintahkan Direktur GP Singapura, Mok Chee Liang untuk menagih biaya penerbangan ke Iswaran. Hal itu lantaran Ong tahu bahwa hal tersebut kemungkinan akan menghalangi proses hukum.

3. Profil Ong Beng Seng

Pengusaha properti dan hotel Singapura, Ong Beng Seng (Hoch Zwei/Newscom)

Ong lahir di Malaysia atau dulu masih bernama Malaya pada 1946. Dia kemudian pindah ke Singapura saat masih kecil dan ketika dewasa berhasil mendirikan sebuah hotel dan perusahaan properti pada medio 1980-an

Ong merupakan orang yang berjasa membawa GP F1 mentas di Singapura. Dia juga merupakan pemilik Hotel Properties Limited (HPL) yang menaungi operasiona beberapa jenama hotel terkenal seperti Four Seasons dan Marriot di Singapura.

Pada April lalu, HPL memberikan pernyataan jika Ong bakal mundur dari jabatan sebagai direktur pelaksana lantaran ingin menyembuhkan sakitnya.

Editorial Team