Menteri BUMN Erick Thohir. (Tangkapan Layar Zoom Kementerian BUMN)
Erick juga mencopot Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Arie Prabowo Ariotedjo dan menggantikannya dengan Dana Amin. Padahal kinerja Arie dinilai cukup baik. Sehingga pencopotan terhadapnya sempat membuat heboh.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebutkan bahwa banyak proyek mangkrak di bawah kepemimpinan Arie. Menurutnya, Kementerian BUMN menginginkan adanya eksekutor yang cepat untuk transformasi bisnis Antam.
"Jadi kita cari direksi ini yang bisa eksekutor cepat, proyek smelter grade alumina aja masih lambat pelaksanannya," katanya di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Selain itu, Erick merombak jajaran direksi di PLN dengan mengangkat Zulkifli Zaini yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris independen BNI sejak Maret 2015 dan pernah menjadi Dirut Bank Mandiri di 2010-2013.
Selain itu, Erick juga mengangkat Amien Sunaryadi yang pernah menjabat wakil ketua KPK periode 2003-2007 sebagai Komisaris Utama PLN. Pengangkatan mereka disahkan dalam RUPS pada 23 Desember.
Yang tak kalah penting, Erick merombak jajaran direksi di BUMN Karya, di antaranya melengserkan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana dan menggantinya dengan Agung Budi Waskito yang sebelumnya menjabat sebagai direktur.
Sementara di PT Waskita Karya Tbk, pemegang saham memutuskan untuk menggantikan I Gusti Ngurah Putra dengan Destiawan Soewardjono sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk. Sebelumnya Destiawan ada di posisi direktur.
Kemudian, Direktur Keuangan Waskita yang sebelumnya diisi oleh Haris Gunawan juga digantikan oleh sosok baru Taufik Hendra Kusuma.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Bintang Perbowo juga harus lengser dari jabatannya. Kini, posisi tersebut digantikan oleh Budi Harto yang dulunya menjabat sebagi Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. Sementara posisi Direktur Utama Adhi Karya diisi oleh Entus Asnawi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Teranyar, Rabu 21 Oktober 2020, mantan bos Inter Milan ini merombak jajaran direksi di Perum Bulog. Dia memberhentikan dengan hormat Tri Wahyudi Saleh sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik, Triyana sebagai Direktur Keuangan, Bachtiar Utomo sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri, Mansur sebagai Direktur Komersial, dan Wibisono Poespitohadi sebagai Direktur Pengadaan.
Selanjutnya Erick Thohir mengangkat Mokhamad Suyamto sebagai Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Febby Novita sebagai Direktur Bisnis. Kemudian, Purnomo Sinar Hadi sebagai direktur Human Capital dan Bagya Mulyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum dialihtugaskan menjadi Direktur Keuangan.