Jakarta, IDN Times - Grab melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 360 karyawannya atau sekitar 5 persen dari total karyawan mereka. Hal ini merupakan dampak dari COVID-19 yang memukul bisnis mereka.
Berdasarkan surat yang ditujukan kepada karyawannya, CEO Grab Anthony Tan mengatakan bahwa perusahaan sudah mencoba segala cara untuk menghindari PHK, namun hal itu tak dapat dihindari.
“Kami sungguh meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Kepada mereka yang terkena dampak, kami berutang penjelasan lebih lanjut kepada Anda,” katanya, seperti yang dikutip Rabu (17/6).
