Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
9792e909-cadb-4b61-8060-55550e580fba.jpg
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, temui kakak Moh Umar Amarudin di RS Pelni, Jumat (29/8/2025) dini hari WIB. (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Seorang driver Grab, Moh Umar Amarudin, menjadi korban dalam demo DPR RI, Kamis (28/8/2025). Amarudin mendapat kekerasan dari oknum polisi dalam bentrokan di sekitar Penjompongan.

Buntut kekerasan tersebut, Umar dilarikan ke RS Pelni dan harus menjalani perawatan intensif. Grab Indonesia, berjanji akan menanggung biaya pengobatan Umar hingga pulih.

1. Perwakilan Grab Indonesia jenguk Umar

Jaminan itu diutarakan Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy. Tirza dan timnya menyambangi Umar dan pihak keluarga pada Jumat (29/8/2025) dini hari WIB.

Umar sudah menjadi mitra Grab sejak 2019 lalu. Tirza sudah menyatakan komitmen perusahaannya kepada keluarga korban.

"Kami di sini untuk mendukung sepenuhnya, termasuk untuk memberikan santunan dan bantuan untuk menjalani perawatannya. Kami tadi sudah berkomitmen dengan keluarga untuk membantu pengobatan Pak Umar sampai pulih," kata Tirza.

2. Grab prihatin banyak ojol yang ikut menjadi sasaran amukan polisi

Sejumlah driver ojek online memang turut menjadi sasaran amukan polisi dalam demo kali ini, bahkan menelan satu korban jiwa. Affan Kurniawan, mitra Gojek, meninggal setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

"Kami prihatin dengan insiden yang terjadi kepada mitra pengemudi ojol pada Kamis malam. Kami ada di sini untuk menunjukkan solidaritas," ucap Tirza.

3. Kepala Umar diinjak, rusuk ditendang

Kakak Umar, Syaripudin, menyatakan kepala adiknya diinjak dan mendapat tendangan di bagian rusuknya. Umar saat ini dalam kondisi sadar.

"Mungkin tahu. Polisi tahu apa ya, kondisinya lagi banyak orang juga, soalnya mukulinnya dari belakang. Di tangan ada, di kepala ini, bekas injakan. Ada bekas injakannya. Ini (tunjuk siku) gak tahu patah atau bagaimana, katanya sakit," kata Syaripudin ketika ditemui.

Editorial Team