Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah diproyeksikan masih akan melemah akibatvirus corona jenis baru atau COVID-19. Dalam skenario terburuk mata uang Garuda diperkirakan bisa mencapai Rp17.500 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp20.000 per dolar dalam skenario sangat berat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa proyeksi tersebut hanya sebagai forward looking atau pandangan ke depan supaya tidak terjadi.Sebagai pimpinan tertinggi di Bank Sentral, dia memastikan bakal berusaha semaksimal mungkin menjaga rupiah tetap dalam kondisi yang baik.
"Saya Gubernur BI mengatakan bahwa tingkat rupiah sudah memadai. Kita akan cegah supaya tidak terjadi. BI akan berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kara Perry dalam video conference, Rabu (1/4).