Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Hancur Lebur Nasib Ritel Pakaian di 2020 akibat Banjir dan COVID-19

Ilustrasi Mal (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, IDN Times - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menyebut ritel pakaian di Indonesia sedang mengalami masa sulit sepanjang tahun 2020 ini. Tidak hanya karena terdampak virus corona, namun banjir di awal tahun membuat nasib ritel pakaian hancur lebur.
"Ritel pakaian selama PSBB ketat, kita terdampak hampir 90 persen. Karena ritel sandang rata-rata tutup," kata Roy kepada IDN Times, Rabu (17/6).
1. Tidak bisa bergantung pada penjualan online
IDN Times/ Helmi Shemi
Meski Aprindo memiliki anggota yang membuka penjualan secara daring atau e-commerce. Namun, hal itu dinilai masih belum mendorong pertumbuhan ritel pakaian.
"Beberapa anggota ada e-commerce-nya, itu pun sangat kecil sekali kontribusinya," ucap Roy. Dia menyebut sumbangsih toko online hanya 9-10 persen.
2. Daya masyarakat belum pulih
Editorial Team
EditorAnata Siregar
EditorSepti Riyani
Follow Us