Jakarta, IDN Times – Harga Bitcoin, mata uang digital (cryptocurrency) terpopuler di dunia, yang sempat anjlok ke bawah ambang harga simbolis 30 ribu dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (22/6/2021), telah menimbulkan kepanikan di antara para investor Bitcoin. Salah satu penyebab anjloknya harga Bitcoinadalah berita terbaru tentang penutupan pertambangan Tiongkok.
Lebih dari separuh penambang Bitcoin dunia berada di Tiongkok, namun negara itu telah menegaskan bahwa mereka ingin para miners keluar dari sana.
"Sangat mencerminkan China setiap beberapa tahun. Mereka telah melarang bank menggunakan Bitcoin, tetapi ini sebenarnya berbeda. Saya belum pernah melihat eksodus seperti ini sebelumnya,” kata Darin Feinstein, pendiri Blockcap, salah satu operator penambangan Bitcoin terbesar di Amerika Utara, dilansir CNBC.
Sebelumnya pada Mei, pemerintah Tiongkok telah menyerukan tindakan keras terhadap penambangan dan perdagangan Bitcoin, memicu apa yang disebut sebagai “migrasi penambangan yang besar”.
“Sebagian besar dari momentum penurunan harga Bitcoin ini telah dikaitkan dengan langkah terbaru China dengan penambangan yang telah menyebabkan hashrate (penambangan) global yang lebih rendah,” kata Jason Deane, seorang analis di Quantum Economics, yang berspesialisasi dalam penelitian dan analisis di pasar keuangan dan cryptocurrency.