Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Emas (IDN Times/Auriga Agustina)
Ilustrasi Emas (IDN Times/Auriga Agustina)

Intinya sih...

  • Rincian harga emas hari ini

  • Harga emas Antam per hari ini mulai dari Rp1,232 juta hingga Rp2,304 miliar.

  • Harga jual belum termasuk PPh 22 bagi pemegang NPWP.

  • Investasi emas memiliki tingkat risiko berbeda

  • Emas fisik memiliki risiko rendah tetapi rawan hilang atau dicuri.

  • Instrumen investasi dengan imbal hasil besar memiliki risiko tinggi.

  • Cara menghitung keuntungan investasi emas

  • Mencari selisih harga jual dan beli untuk meraih keuntungan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada Kamis (20/11/2025), naik Rp21 ribu per gram sehingga dibanderol jadi Rp2,364 juta per gram.

Berdasarkan data situs logammulia.com, harga buyback juga naik dengan nominal yang sama, sehingga dibanderol Rp2,225 juta per gram. Harga buyback emas harus merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017.

Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Adapun besarannya 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk yang tidak memegang NPWP.

1. Rincian harga emas hari ini

Berikut rincian harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

Harga emas 0,5 gram: Rp1,232 juta.

Harga emas 1 gram: Rp2,364 juta.

Harga emas 2 gram: Rp4,668 juta.

Harga emas 3 gram: Rp6,977 juta.

Harga emas 5 gram: Rp11,595 juta.

Harga emas 10 gram: Rp23,135 juta.

Harga emas 25 gram: Rp57,712 juta.

Harga emas 50 gram: Rp115,345 juta.

Harga emas 100 gram: Rp230,612 juta.

Harga emas 250 gram: Rp576,265 juta

Harga emas 500 gram: Rp1,152 miliar

Harga emas 1.000 gram: Rp2,304 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Investasi emas memiliki tingkat risiko berbeda

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,894 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,738 juta per gram.

Ada selisih Rp156 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,894 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp156 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Editorial Team