Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi emas dan perak
ilustrasi emas dan perak (unsplash.com/Zlaťáky.cz)

Intinya sih...

  • Kenaikan margin dan faktor China tekan pasar perak

  • Peran vital perak dalam industri dan teknologi

  • Logam mulia catat tahun yang menonjol

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN TimesHarga emas dan perak anjlok usai reli tajam pecah rekor sepanjang sejarah. Koreksi ini menghentikan reli parabolik yang terjadi di pasar logam mulia sepanjang tahun, sekaligus memicu kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.

Kontrak berjangka emas turun 4,5 persen ke kisaran sedikit di atas 4.340 dolar AS per troy ounce. Sementara itu, perak mencatat penurunan yang lebih dalam, dengan harga kontrak berjangka merosot 8,7 persen. Penurunan tersebut menjadi hari terburuk perak sejak 2021, setelah sebelumnya sempat menyentuh level mendekati 80 dolar AS per ounce.

1. Kenaikan margin dan faktor China tekan pasar perak

Tekanan di pasar logam mulia meningkat menjelang sesi perdagangan awal pekan. Salah satu pemicunya adalah keputusan Chicago Mercantile Exchange (CME) yang menaikkan persyaratan margin untuk kontrak berjangka perak. Langkah ini memaksa para trader dengan leverage tinggi untuk menambah dana jaminan atau menutup posisi mereka.

Di sisi lain, kekhawatiran pasokan juga membayangi pasar. China, yang merupakan negara penambang perak terbesar ketiga di dunia, diperkirakan akan membatasi ekspor perak mulai Januari. Rencana tersebut muncul di tengah meningkatnya permintaan dari industri akal imitasi (AI), yang semakin bergantung pada logam tersebut.

Perhatian publik terhadap lonjakan harga perak juga datang dari Elon Musk. Melalui unggahan di platform X pada Sabtu (27/12/2025), Musk mengomentari kenaikan harga perak yang signifikan. “Ini bukan hal yang baik. Perak dibutuhkan dalam banyak proses industri,” ujar Musk.

2. Peran vital perak dalam industri dan teknologi

ilustrasi perak (unsplash.com/Scottsdale Mint)

Menurut data Silver Institute, sebuah organisasi perdagangan nirlaba, hampir 60 persen dari total penggunaan perak dunia berasal dari aplikasi industri. Perak dikenal sebagai konduktor listrik terbaik di antara seluruh logam, menjadikannya komponen penting dalam panel surya, papan server pusat data, serta kendaraan listrik.

Presiden dan CEO Silver Institute, Michael DiRienzo, menekankan pentingnya perak bagi sektor teknologi dan komputasi. “Perak sangat vital untuk elektronik dan komputasi. Logam ini digunakan hampir di semua perangkat yang memiliki sakelar hidup dan mati,” ujar DiRienzo, dilansir Yahoo Finance.

DiRienzo juga menyebut bahwa pasar perak global telah mengalami defisit struktural selama lima tahun berturut-turut. Pada Oktober lalu, perak dimasukkan ke dalam daftar mineral kritis Amerika Serikat, yang memicu kekhawatiran potensi tarif dan pembatasan perdagangan di masa mendatang.

3. Logam mulia catat tahun yang menonjol

ilustrasi perak (unsplash.com/Scottsdale Mint)

Terlepas dari koreksi terbaru, logam mulia secara keseluruhan mencatatkan kinerja yang menonjol sepanjang tahun ini. Harga emas melonjak sekitar 67 persen sejak awal tahun, didorong oleh pembelian besar-besaran bank sentral serta pelemahan nilai dolar AS.

Perak, dengan ukuran pasar yang jauh lebih kecil dibanding emas, justru menjadi bintang utama. Harga perak melonjak hampir 150 persen sepanjang tahun, seiring meningkatnya fokus pasar pada defisit pasokan akibat kebutuhan industri. Selain perak dan emas, logam lain seperti tembaga dan platinum juga mencatatkan rekor harga baru pada tahun ini.

Namun, tidak semua analis melihat reli tersebut tanpa risiko. Salah satu pengamat pasar logam mulia mengingatkan bahwa lonjakan harga emas dan perak kali ini memiliki kemiripan dengan periode akhir 1970-an.

4. Peringatan potensi pembalikan arah harga

Mike McGlone, senior commodity strategist Bloomberg Intelligence. (x.com/mikemcglone11)

Mike McGlone, senior commodity strategist di Bloomberg Intelligence, mengingatkan bahwa kenaikan harga yang terlalu cepat berpotensi diikuti oleh koreksi tajam. Ia menyoroti bahwa terakhir kali emas dan perak naik secepat ini terjadi pada 1979, sebelum harga mencapai puncaknya pada 1980 dan kemudian mengalami kejatuhan.

“Ketika pergerakannya sudah sejauh ini, berhati-hatilah,” kata McGlone, dilansir Yahoo Finance. McGlone juga menekankan pentingnya strategi pengambilan keuntungan bagi investor yang telah lama bersikap bullish terhadap emas. “Hal terpenting bagi orang seperti saya yang sejak lama bullish terhadap emas adalah dua kata: ambil keuntungan,” ujarnya.

Harga emas dan perak anjlok usai reli tajam pecah rekor, dipicu kenaikan margin, kekhawatiran pasokan, dan peringatan analis. Oleh sebab itu, diperlukan kehati-hatian dan strategi tepat dalam pengambilan keuntungan bagi investor emas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team