Ilustrasi minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Dikutip dari CNBC, kenaikan itu terjadi setelah harga gas patokan Eropa melonjak 30 persen pada Selasa. Lonjakan itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang musim dingin, persediaan gas yang rendah dan Rusia yang membatasi pasokan ke Eropa.
Selama tahun 2021, harga gas grosir Eropa naik lebih dari 400 persen, menciptakan rekor baru.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan kepada CNBC dalam email bahwa harga gas di Uni Eropa dan Inggris tetap bergantung pada cuaca, kecepatan pengiriman, dan Rusia.
“Hingga Januari, harga gas telah kembali naik, sekali lagi dengan prospek cuaca yang lebih dingin mendorong peningkatan permintaan untuk pemanas dan pasokan yang sangat, sangat rendah dari Rusia, terutama melalui dua jalur pipa penting melalui Polandia dan Ukraina,” jelas Hansen.
“Apakah Rusia sengaja menahan pasokan karena penundaan persetujuan pipa Nord Stream 2 dan krisis perbatasan Ukraina sulit untuk dikatakan. Tapi itu menyoroti kebijakan energi dan penyimpanan yang gagal di Eropa dan Inggris, yang telah membuat kawasan itu sangat bergantung pada impor gas, terutama mengingat tingkat pembangkit listrik dari sumber terbarukan yang masih tidak dapat diandalkan,” tambahnya.